Tujuh Poin Pernyataan Sikap PP Muhammadiyah Untuk Perang Israel dan Palestina

Pecahnya peperangan antara Israel dan Palestina turut menjadi perhatian Persyarikatan Muhammadiyah. Pada Rabu, 11 Oktober 2023 (26 Rabiul Awal 1445H), Pimpinan Pusat Muhammadiyah merilis pernyataan Pers bernomor: 006/PER/I.0/I/2023 tentang Perang Israel-Palestina.

Disusun di Jakarta dan ditandatangani oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir, dan Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu’ti, pernyataan tersebut memuat tujuh poin yang menjadi pencermatan Pimpinan Pusat Muhammadiyah, antara lain;

1. Sangat prihatin dengan perang Israel-Palestina dan menyampaikan duka cita yang mendalam atas ribuan masyarakat sipil yang meninggal dunia dan luka-luka.

2. Mendesak kepada Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk segera mengambil langkah-langkah politik dan diplomatik dengan melibatkan pihak-pihak terkait, khususnya Israel-Palestina untuk menghentikan perang, melakukan gencatan senjata, dan melakukan perundingan damai.

3.  Menyerukan agar Israel tidak memanfaatkan perang ini untuk terus melakukan aneksasi dan agresi terhadap wilayah dan bangsa Palestina demi tegaknya perdamaian di kawasan yang penuh gejolak ini. Semua pihak ikut serta menyelesaikan akar masalah dan menaati serta mengimplementasikan Resolusi Dewan Keamanan PBB sebagai solusi konflik Israel-Palestina.

4.  Meminta kepada pemerintah Indonesia untuk lebih  proaktif dan memperkuat langkah-langkah maju yang telah dilakukan selama ini dalam penyelesaian konflik Israel-Palestina melalui Perserikatan Bangsa-bangsa, Organisasi Kerjasama Islam, dan jalur-jalur lainnya.

5.  Mengimbau kepada semua pihak di tanah air untuk menyikapi perang Israel-Palestina dengan rasional dan arif serta tidak terprovokasi oleh berbagai informasi  provokatif, hoaks, dan menyesatkan yang disampaikan oleh pihak-pihak tertentu yang memanfaatkan perang Israel-Palestina untuk kepentingan politik tertentu yang berpotensi menimbulkan masalah di dalam negeri.

6.  Menyerukan kepada umat Islam untuk memanjatkan doa dan shalat ghaib bagi kaum muslimin yang menjadi korban perang serta memohon kepada Allah agar perang segera berakhir dan masyarakat dunia hidup damai dan sejahtera.

7.  Muhammadiyah senantiasa mendukung perjuangan Palestina serta bersiap mengirimkan bantuan dan relawan kemanusiaan, aktif berkoordinasi dan bekerjasama dengan berbagai pihak yang dapat dipercaya untuk membantu masyarakat sipil yang menjadi korban perang terutama anak-anak dan perempuan.

 

[reff.:muhammadiyah.or.id)

Read More

Ranting Muhammadiyah Pondok Petir Bojongsari Depok Adakan Musyawarah Ranting Perdana


Berlangsung di masjid Al Muhajirin Pondok Petir, Bojongsari, Depok, Musyawarah  ranting perdana Muhammadiyah Pondok Petir dilaksanakan. Pelaksanaan musyawarah ranting diadakan pada hari Ahad tanggal 2 Rabiul Awwal  bertepatan dengan 17 September 2023. Musyawarah dihadiri oleh segenap anggota dan warga Muhammadiyah Pondok Petir serta para undangan baik dari kelurahan, MUI, dan Babinsa Kelurahan Pondok Petir.

Dalam sambutannya ketua PCM Bojongsari, Dr. Zamah Sari, M.Ag. menyambut baik pelaksanaan musyawarah ranting ini. Pondok Petir merupakan ranting pertama yang mengadakan musyawarah ranting di PCM Bojongsari. Dalam sambutannya Zamah Sari menekankan bahwa ranting memiliki peran yang sangat penting dalam persyarikatan Muhammadiyah, karena ia merupakan ujung tombak dari persyarikatan Muhammadiyah yang dirasakan secara riil dan konkret oleh masyarakat akar rumput. Oleh karena itu lanjutnya bahwa hendaknya ada inovasi-inovasi baru dalam mengembangkan dakwah di akar rumput sehingga masyarakat senang dengan gaya dakwah Muhammadiyah.


Sementara itu ketua pimpinan ranting Muhammadiyah Pondok Petir Drs Muhammidan Wijaya, dalam pidato iftitahnya memberikan laporan bahwa PRM Pondok Petir telah berupaya melayani masyarakat melalui dakwah pencerahan. Di antara kegiatan yang rutin dilaksanakan adalah pengajian, santunan sembako bagi para dhuafa serta bantuan beasiswa pendidikan bagi yatim dan dhuafa. Muhamidan menekankan bahwa melalui kegiatan ini diharapkan kehadiran Muhammadiyah di masyarakat akar rumput dapat dirasakan secara konkret.


Muhammidan  juga menyampaikan bahwa selama lebih kurang 2 tahun ini telah terdistribusi dana pendidikan dan santunan dhu'afa sebesar 114 juta. Dalam kesempatan Musyran perdana ini juga ada 30 paket sembako yang diberikan  serta beasiswa pendidikan kepada yatim dan dhuafa.



Read More

Pengukuhan PCM Bojongsari Periode 2022-2027 untuk Dakwah Mencerahkan dan Memajukan di Bojongsari

 


Depok, 17 September 2023, telah dilaksanakan Pengukuhan Pimpinan Cabang Muhammadiyah Bojongsari (PCM Bojongsari) Periode 2022-2027 di Aula Masjid Al-Muhajirin, Komplek Perumahan Bumi Mentari, Kelurahan Pondok Petir, Kecamatan Bojongsari. Pengukuhan PCM Bojongsari dihadiri oleh Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Depok (PDM Depok), H. Ali Wartadinata; Sekretaris PDM, Dr. Muhtadin Tyas; Wakil Ketua, Dr. Ir. Sularno, M.Si; Ir. Lahmudin Abdullah, Anggota DPRD Kota Depok Fraksi PAN; beberapa tamu undangan lainnya; serta warga muhammadiyah lainnya yang ada di Bojongsari dan sekitarnya.

Beberapa pimpinan terpilih PCM Bojongsari hasil Musycab Ke-1 untuk Periode 2022-2027, Ketua: Dr. Zamah Sari, M.Ag; Sekretaris: Dr. Jaja Nurjanah, MA; Bendahara, Tohar Jumali, MM; Anggota Pimpinan: Hamli Syaifullah, M.Si; Dedi Siswoyo, SE; Eddy Joenaidi Kamil; dan Deni Herdiana, S.Pd. Beberapa pimpinan terpilih ditetapkan melalui Surat Keputusan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Depok dengan Nomor 587/KEP/III.o/D/2023 Tentang Pengangkatan Ketua dan Anggota Pimpinan Cabang Muhammadiyah Bojongsari Periode 2022-2027.

“Pengukuhan Pimpinan Cabang Muhammadiyah Bojongsari ini akan menjadi langkah awal dakwah gerakan Muhammadiyah di Bojongsari. Di tangan pimpinan yang baru saja dikukuhkan, Muhammadiyah Bojongsari akan ditentukan gerakannya ke depan,” ungkap Ali Wartadinata, Ketua PDM Kota Depok, sesuai mengukuhkan para Pimpinan Cabang Muhammadiyah sebanyak 7 orang Pimpinan Cabang.

Menurut Ali, PCM Bojongsari merupakan cabang paling bontot yang ada di Kota Depok, tapi perkembangannya luar biasa. Karena, di PCM Bojongsari terdapat sumber daya manusia yang cukup memadai untuk mengembangkan roda persyarikatan muhammadiyah di akar rumput.

“Insya-Allah Muhammadiyah Bojongsari akan maju. Apalagi, sumber daya manusia yang ada di dalamnya terdiri dari doktor dan magister. Tentu, akan banyak gagasan baru yang bisa dikembangkan di PCM Bojongsari,” ungkap Ali, di sela-sela menyampaikan sambutannya.

Ali menambahkan, dalam mengemban amanah sebagai pimpinan di Cabang Muhammadiyah, paling tidak setiap pimpinan dan Warga Muhammadiyah harus mengamalkan lima hal, yaitu: ikhlas, istiqomah, istito’ah (mampu), ihsan (berbuat baik dan terbaik), islah (mendamaikan).

“Dengan lima hal tersebut, Insya-Allah kita akan bisa menjalankan amanah sebagai pimpinan di Persyarikatan Muhammadiyah,” pungkas Ali.

Sejalan dengan hal tersebut, Dr. Zamah Sari, M.Ag., selaku Ketua PCM Bojongsari yang baru saja dikukuhkan mengungkapkan bahwa PCM Bojongsari ibarat bayi yang baru saja lahir. Tentu saja, sebagai bayi baru lahir banyak orang yang mengeluh-eluhkan, menyanjung, tersenyum, menyayangi, dan lain sebagainya. Hal tersebut, sebagai hal yang lumrah terjadi.

“Sebenarnya, sanjungan yang datang ke PCM Bojongsari dengan umur setahun lebih pasca diresmikan, menjadi hal biasa. Apalagi, kami sebagai Cabang Muhammadiyah yang baru, belum memiliki apa-apa. Karena, salah satu dakwah nyata di Muhammadiyah ialah keberhasilan internalisasi nilai-nilai ke dalam bentuk nyata, salah satunya ialah memiliki AUM (Amal Usaha Muhammadiyah,” ungkap Buya Zamah, panggilan akrab Dr. Zamah Sari, M.Ag., di sela-sela sambutannya.

Buya Zamah menambahkan bahwa semoga keberadaan sanjungan yang datang ke PCM Bojongsari akan menjadikan semangat dalam menjalankan misi dakwah persyarikatan di akar rumput masyarakat Bojongsari. Sehingga lambat laun akan bermunculan AUM (Amal Usaha Muhammadiyah) di Bojongsari.

“Semoga, selama menjalankan amanah di persyarikatan Muhammadiyah, kami sebagai pimpinan bisa mengupayakan secara perlahan-lahan keberadaan AUM (Amal Usaha Muhammadiyah) di Bojongsari,” pungkas Buya Zamah dalam penyampaian sambutannya.

 

 


Read More

MERIAHKAN MUSYCAB KE-1 BOJONGSARI PRM DAN PRA PONDOK PETIR ADAKAN PENGAJIAN DAN SANTUNAN

 


Berlokasi di masjid Al Muhajirin Pondok Petir, Bojongsari Kota Depok,  pimpinan Ranting Aisyiyah dan Muhammadiyah Pondok Petir mengadakan pengajian dalam rangka syiar muscab ke-1 Bojongsari. Pengajian bertajuk parenting mendidik anak di era digital ini disampaikan pada hari Ahad tanggal 16 Juli 2023, dari jam 09.30 samapai dengan 11.30 WIB.

 

Ketua pimpinan ranting Muhammadiyah Pondok Petir, Drs. Muhammidan Wijaya, M.M. dalam sambutannya menyampaikan bahwa PRM dan PRA Pondok Petir ikut memeriahkan gelaran musyawarah cabang  perdana yang akan diselenggarakan pada tanggal 13 Agustus 2023. Pengajian dan santunan ini diantaranya adalah dalam rangka mensiarkan musyawarah cabang tersebut. "Sebagai warga persyarikatan kita harus senantiasa mendukung gerakan-gerakan dakwah seperti adanya musycab ini karena di dalam Muhammadiyah forum musycab bukan hanya sekedar memilih pimpinan yang baru tetapi dalam rangka merevitalisasi gerakan dakwah di masa yang akan datang", Ujarnya.

 

Acara ini juga dihadiri oleh wakil ketua PDM Kota Depok periode 2022-2027, Dr. Ir. Soelarno. Dalam sambutannya ia menekankan bahwa kegiatan-kegiatan yang dilakukan ranting itu sangat dirasakan oleh warga persyarikatan maupun bukan yang ada di sekitar ranting. Oleh karena itu perlu kegiatan seperti ini dilakukan secara kontinyu agar warga yang ada di akar rumput dapat merasakan kehadiran Muhammadiyah dengan segala manfaatnya. Pimpinan pusat pimpinan wilayah dan pimpinan daerah itu ibaratnya seperti batang dari pohon, batang tidak pernah menghasilkan buah yang menghasilkan buah adalah ranting oleh karena itu maka mengelola ranting haruslah lebih serius agar kemanfaatannya dirasakan oleh masyarakat. “Saya melihat apa yang dilakukan oleh ranting 'Aisyia dan Muhammadiyah Pondok Petir ini sudah tepat" ungkapnya.

 

Pengajian yang dihadiri oleh puluhan warga Ranting Muhammadiyah dan Aisyiyah Pondok Petir ini menghadirkan Dr Jaja Nurjanah, M.A., yang juga sebagai sekretraris Pimpinan Cabang Muhammadiyah Bojongsari selaku narasumber. Dalam paparannya Jaja Nurjanah menjelaskan bahwa mendidik anak itu memang harus diikuti dengan perkembangan yang dihadapi oleh anak, sembari mengutip perkataan Ali bin Abi Thalib didiklah anakmu sesuai dengan zamannya karena ia tidak hidup dalam zamanmu. Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa anak-anak tidak bisa dipagari  atau dihalangi dengan dunia digital. Dunia digital adalah satu realitas yang harus dihadapi tetapi Islam telah memberikan konsep yang sangat sempurna bagaimana mendidik anak di segala zaman. Sambil mengutip Al-Quran surat at-tahrim ayat 6 ia mengungkapkan, orang tua sering kali menyalahkan anak padahal di dalam Al Quran Allah menekankan bahwa orang tua atau kita semua harus menjaga diri terlebih dahulu baru keluarga artinya jika orang tua peduli dengan ajaran agama maka anak-anak pun akan juga ikut seperti apa yang dilakukan oleh orang tuanya.

 

Lebih lanjut ia menyatakan bahwa petunjuk Alquran dalam Quran surat an-nisa ayat 9 menginginkan agar orang tua juga tidak meninggalkan di belakang mereka generasi yang lemah, oleh karena itu orang tua perlu memberikan sejumlah kompetensi kepada anak sesuai dengan zamannya. Di era digital seperti sekarang ini maka anak-anak juga harus diberikan kemampuan untuk mengelola era digital ini.  "Jika anak-anak telah dipagari dengan pendidikan agama sejak dini maka era apapun yang akan dihadapi mereka, mereka akan tetap memelihara keimanan dan ketakwaan mereka" Tegasnya.

 

Pasca pengajian selanjutnya diadakan santunan dhuafa dan beasiswa. Dalam santunan dhuafa ini diberikan sembako seperti beras, gula, teh, mie instan sirup dan  minyak goreng . Sedangkan untuk Beasiswa, diberikan uang tunai untuk tingkat SD sebesar Rp. 300.000, SMP Rp. 400.000, dan SMA sebesar Rp. 500.000.

 

Selain itu dalam santunan ini juga di berikan kemasan kurban dari program Qurban Hebat PCM Bojongsari. Dengan  kurban kemasan maka para dhuafa dapat menikmati daging tidak hanya pada saat Idul Qurban tetapi mereka dapat menikmati daging ini sepanjang tahun. Hal ini karena daging kurban kemasan dapat bertahan hingga 2 tahun tanpa dimasukkan ke dalam lemari es, mengingat banyak para dhuafa yang juga tidak memiliki lemari es. Program Qurban Hebat ini juga sekaligus sebagai wujud kepedulian Muhammadiyah Ranting Pondok Petir terhadap ketahanan pangan yang didengung-dengungkan pemerintah.

 

Apa yang dilakukan oleh ranting Muhammadiyah dan Aisyiyah Pondok Petir ini tentu sangat disambut gembira oleh para dhuafa. "Alhamdulillah dengan pemberian beasiswa dan sembako ini dapat meringankan beban hidup kami yang makin hari makin berat kami rasakan, kami doakan semoga para Pimpinan dan anggota warga Muhammadiyah di Pondok Petir senantiasa diberikan kesehatan dan juga rezeki yang berkah" demikian tutur salah seorang penerima beasiswa dan juga santunan dhuafa.

 

 


Read More

PCM Bojongsari Gandeng yayasan Al Hasra dan Universitas Paramadina Selenggarakan Seminar Pendidikan



Dalam rangka memeriahkan Musyawarah Cabang (Musycab), Pimpinan Cabang Muhammadiyah Bojongsari adakan Gebyar Musycab dengan menyelenggarakan seminar pendidikan dengan tema “Menyemai keislaman, Keindonesiaan dan kemodernan Di Sekolah Menengah Kota Depok”. Seminar yang diikuti oleh guru dan pimpinan sekolah menengah se-Kota Depok ini diselenggarakan di Yayasan Al Hasra Bojongsari, senin, 3 Juli 2023. Acara ini terselenggara atas kerja sama antara PCM Bojongsari, Yayasan Al Hasra dan Universitas Paramadina. Acara Gebyar Musyacab ini juga dihadiri oleh Sekretari PDM kota Depok, Dr. Muhtadin Tyas, M.A.

 

Acara Musyacab sendiri akan diselenggarakan oleh PCM Bojongsari pada hari Ahad tanggal 26 Muharram bertepatan dengan 13 Agustus 2023. Musycab yang akan diselenggarakan adalah Musycab pertama PCM Bojongsari, mengingat PCM Bojongsari baru disyahkan setahun yang lalu, yakni 12 Juni 2022 oleh PWM Jawa Barat.

 

Seminar Pendidikan dipilih sebagai kegiatan pertama Gebyar Musycab PCM Bojongsari. Dalam pandangan sekretaris PCM Bojongsari, Dr. Jaja Nurjanah, M.A.,  karena Muhammadiyah, sejatinya organisasi yang sangat identik dengan Pendidikan. Tercatat Muhammadiyah memiliki 22.000 TK, 2.604 Sekolah Dasar, 3.200 Sekolah Menengah, 356 Pondok Pesantren dan 164 Perguruan Tinggi yang tesebar di seluruh kepulauan Indonesia. Di samping tentu memiliki amal usaha-amal usaha dalam bidang lainnya, seperti kesehatan, social, dan ekonomi. “Oleh karena itu maka dalam rangka untuk berkontribusi dalam bidang Pendidikan di wilayah Bojongsari khususnya, dan umumnya di Kota Depok, PCM Bojongsari menyelenggarakan seminar Pendidikan seakligus mengawali kegiatan Gebyar Musyacab” Pungkasnya.

 

Ketua PCM Bojongsari, Dr. Zamah Sari, M.Ag.  dalam sambutannya, merasa gembira dengan adanya kegiatan ini. Ia mengungkapkan bahwa selama ini guru sering kali disibukkan dengan kegiatan administratif, sehingga melupakan subtansi dan refleksi dalam pembelajaran. Adanya seminar ini tentu dapat memberikan perspektif baru bagi para guru agar meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas. “sehingga bapak ibu guru tidak hanya disibukkan dengan mengisi kotak-kotak yang sifatnya administratif belaka” tandasnya.

 

Sementara itu, Sekretaris PDM Kota Depok, Dr, Muhtadin Tyas mengapresiasi kegiatan Gebyar yang digagas oleh PCM Bojongsari ini. Ia berpandangan bahwa Seminar dengan tema ini sangat tepat dilaksanakan, apalagi pada situasi karakter peserta didik perlu penguatan dalam membangun bangsa kedepan yang maju. Menyemai keislaman, keindonesiaan dan kemodernan diintegrasikan menjadi sebuah kekuatan karakter dalam menghadapi era horizontal dan digital yang tidak mengenal batas jendela dunia. “KH. Ahmad Dahlan sudah melakukan sejak 1 abad yang lalu dalam membangun karakter ini. Saatnya kita lebih menguatkan dalam membangun peradaban bangsa yang berkemajuan dengan tema-tema seperti yang diseminarkan pagi ini” Tegasnya.
Read More

Belum Genap Satu Tahun, PCM Bojongsari lahirkan Satu PRM, Dua PRA dan KL Lazismu

Depok, PCM Bojongsari News-Segenap keluarga besar Muhammadiyah Bojongsari merasakan kegembiraan yang luar biasa. Hal ini dikarenakan dengan lahirnya struktur persyarikatan baru yang ada di di tingkat ranting dan berdirinya KL Lazismu Bojongsari. Struktur persyarikatan tersebut adalah Pimpinan Ranting Muhammadiyah Bojongsari, dan dua Pimpinan Ranting Aisyiyah (PRA) Pondok Petir dan Duren Seribu. Selain struktur persyarikatan tersebut, juga didirikan dan disahkan  Kantor Layanan (KL) Lazismu PCM Bojongsari. 

 

Berdirinya Ranting-ranting baik Aisyiyah maupun Muhammadiyah dan KL Lazismu, dalam usia PCM Bojongsari yang baru 9 bulan, tentu merupakan capaian yang patut disyukuri. Seperti diketahui PCM Bojongsari baru disyahkan oleh PWM Jawa Barat, dan dilantik oleh PDM Depok pada tanggal 2 Juni 2022. Rasa syukur ini semakin bertambah mengingat di beberapa Cabang, ada yang stagnan dalam penambahan Ranting. Sehingga Zamah Sari, ketua PCM Bojongsari mengatakan bahwa, berdirinya Ranting-ranting dan KL Lazismu ini merupakan milestone bagi PCM Bojongsari.

 

Acara pendirian dan pengesahan sendiri dilaksanakan di Masjid Al Hasra Bojongsari, Depok, pada hari Ahad, 19 Maret 2023 bertepatan dengan 27 Sya'ban 1444 H. Pengesahan dan pendirian PRM Bojongsari dan KL Lazismu dilakukan oleh Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Depok. Sedangkan PRA Pondok Petir dan Duren Seribu dilakukan oleh Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Depok.

 

Dalam sambutannya, Ketua PDM Depok menekankan pentingnya posisi Ranting dalam persyarikatan Muhammadiyah. "Muhammadiyah tidak akan dirasakan oleh masyarakat jika Rantingnya tidak hidup" ujarnya.

 

Oleh karena itu berdirinya Ranting, hendaknya dibarengi dengan ghirah yang kuat untuk menghidupkan kegiatan-kegiatan di Ranting Muhammadiyah maupun Aisyiyah. Lebih lanjut ketua PDM mengingatkan, bahwa kegiatan-kegiatan di Muhammadiyah tidak didasarkan pada jumlah/kuantitas, tetapi lebih pada kualitas "Sehingga jika pengajian itu hanya dihadiri oleh dua orang sekalipun, harus tetap jalan, yang penting ada pembicara dan ada satu orang yang mendengarkan" tandasnya.





Read More

PKM UHAMKA: BERIKAN PENGUATAN PHIWM PADA WARGA MUHAMMADIYAH AKAR RUMPUT


Depok, Muhammadiyah Bojongsari- Dosen Program Studi Pendidikan Agama Islam FAI Uhamka bekerjasama dengan Lembaga Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat (LPPM) Uhamka menyelenggarakan seminar dan Focus Group Discussion (FGD) terkait konsep Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah (PHIWM) bersama Pimpinan Ranting Muhammadiyah Pondok Petir, Bojongsari, Depok. Kegiatan PKM ini bertujuan agar warga Muhammadiyah terutama, yang ada dalam akar rumput, tidak terjebak pada ideologi yang tidak sesuai dengan paham dan ideologi persyarikatan Muhammadiyah (19/2).

 

Kegiatan PHIWM berlangsung pada hari Ahad 19 Februari 2023 bertepatan dengan 28 Rajab 1444 H, bertempat di masjid Al Muhajirin, Perumahan Bumi Mentari Pondok Petir. Kegiatan PKM ini diikuti oleh warga Muhammadiyah Pondok Petir sebanyak 34 orang.

 

Materi yang disampaikan dalam kegiatan FGD ini meliputi Konsep pedoman kehidupan dalam lingkup pribadi, keluarga, bermasyarakat, berorganisasi, mengelola amal usaha, berbisnis, mengembangkan profesi, berbangsa dan bernegara, melestarikan lingkungan, mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan mengembangkan seni dan budaya yang menunjukkan perilaku uswah hasanah (teladan yang baik). Dalam kegiatan ini warga Muhammadiyah mendapatkan pencerahan terkait paham keagamaan wasathiyah yang telah dirumuskan oleh Muhammadiyah pada Muktamar Muhammadiyah ke-44 di Jakarta tahun 2000.

 

Dr. Nurjanah, M.A., selaku nara sumber dan ketua tim pengabdian masyarakat, mengeksplorasi secara detail tentang konsep PHIWM. “ Paham keagamaan Muhammadiyah pada prinsipnya adalah paham keagamaan yang moderat. Paham ini sangat cocok untuk kehidupan warga Muhammadiyah khususnya, dan umat Islam pada umumnya. Demikian juga  dalam konteks bernegara Muhammadiyah memandang Pancasila walaupun bukan agama, tetapi jika melihat sila-sila yang terkandung di dalamnya sudah sangat Islami” Demikian di antara materi yang disampaikan oleh Dr. Nurjanah, M.A.

 

Kegiatan dalam bentuk seminar ini, dilanjutkan dengan kegiatan Focus Group Discussion (FGD). Kegiatan FGD yang dipandu oleh mahasiswa Pendidikan Agama Islam FAI Uhamka, Nachdiatunnisa dan Ahmad Hudaebiyah ini,  banyak memberika perspektif yang kaya terkait paham keagamaan yang otentik seperti yang dirumuskan dalam PHIWM. Dalam FGD ditemukan fakta bahwa warga Muhammadiyah Pondok Petir, masih banyak yang belum mengetahui secara detail dan mendalam tentang konsep PHIWM ini.

 

Bagusnya Kajian PHIWM ini menjadi kajian rutin dan dibedah secara rinci, mengingat kontennya sangat banyak, sehingga tidak cukup hanya satu pertemuan. Saya berharap kajian PHIWM ini dilanjutkan pada kajian-kajian rutin yang biasanya kita selnggarakan setiap bulannya” tutur Drs. Muhammidan Widjaja selaku ketua Pimpinan Ranting Muhammadiyah Pondok Petir, Bojongsari, Depok.




Read More